Kebohongan Baik “White Lies” dalam Film Life Is Beautiful (La vita è bella) (1997) - Pesan Sebuah Karya

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 24 Februari 2023

Kebohongan Baik “White Lies” dalam Film Life Is Beautiful (La vita è bella) (1997)



Kasih ibu sepanjang masa mungkin itu adalah kalimat yang sering kita dengar. Bagaimana perjuangan seorang ibu, lembutnya kasihnya hingga keberanian sosok perempuan selalu ada dalam setiap cerita. Namun, apakah kita pernah melihat bagaimana figur seorang ayah dan melihat sisi bagaimana cara ia mengasihi. Tentu akan cukup berbeda dengan ibu yang lebih mencirikan sifat emosionalnya.

Salah satu contoh film yang bercerita tentang bagaimana sosok figur seorang ayah adalah Life Is Beautiful (1997). Film hasil garapan dari Roberto Benigni yang berasal dari Italia adalah salah satu contoh bagaimana seorang ayah dalam keluarganya. Film yang berlatar belakang waktu 1939 ini cukup menguras emosi penonton karena kepiawaian seorang ayah dalam berbohong. Yup benar berbohong adalah salah satu sikap dimana setiap orang tidak menyekuainya akan tetapi, jika melihat film satu ini akan membuat kita memiliki pandangan yang berbeda dengan perilaku tersebut.

Sebelum kita mengupas lebih dalam lagi akan makna kebohongan yang ingin disampaikan, alangkah lebih baik kita mengetahui gambaran cerita dalam film ini. Seorang pria bernama Guido merupakan kaum Yahudi yang tinggal di kawasan Italia, ia memilki sikap periang dan humoris. Selayaknya seorang komedian seringkali ia memberikan bumbu kebohongan dalam sikapnya untuk membuat orang di sekitarnya tertawa. Salah satu kebohongan yang ia lakukan adalah menjadi seorang pengawas di sekolah yang menghantarkannya bertemu dengan perempuan bernama Dora. Diketahui gadis tersebut berasal dari keluarga terpandang, dan meskipun Guido telah menaruh hati padanya sangat kecil untuk bisa bersama sebab si gadis telah memiliki tunangan.

Seiring berjalannya waktu harapan tersebut tercapai dimana Guido berhasil mendapatkan gadis impiannya hal itu juga didukung karena Dora tidak memiliki perasaan dengan tunangannya. Merekapun bahagia dengan keluarga kecilnya ditambah kehadiran seorang anak laki-laki. Joshua seorang anak berumur dua tahun yang memiliki kebahagian penuh karena memiliki ibu dan ayah yang senantiasa mebersamainya. Keadaan mulai berubah tak kala terjadinya perang kedua merubah kondisi kaum Yahudi di Eropa.

Sebagian dari wilayah eropa berada di bawah kuasa Jerman dengan militer nazi. Mereka menaruh kebencian mendalam terhadap kaum Yahudi. Lebih tepatnya kebencian tersebut berasal dari sang pemimpin diktaktor yang namanya sudah tak asing lagi bagi kita “Adolf Hitler”. Kebencian tersebut direalisasikannya dengan bentuk penghukuman terhadap kaum Yahudi dan dikumpulkan dalam tempat penampungan.

Dalam film Guido yang merupakan kaum Yahudi dibawah oleh petugas untuk ditampung dikawasan tempat camp konsentrasi. Tak cukup dengan itu mereka juga membawa setiap keturunan Yahudi meskipun masih tergolong anak-anak. Joshua sebagai anak tunggal mereka secara mengejutkan juga dipaksa mengikuti ayahnya, Dora sang istri tidak dipaksa ikut dengan mereka sebab ia berkebangsaan asli Itali. Akan tetapi, rasa sayang terhadap keluarganya membuat dirinya juga rela ikut membersamai anak dan suami. Keadaan yang tergambar dalam tempat penampungan cukup menghawatirkan sebab kondisi tempat penuh dengan tekanan dan penjagaan militer belum lagi perempuan dan laki-laki di bedakan hingga menyebabkan Guido dan sang istri berpisah.

Belum jelas mengapa mereka dikumpulkan dalam sebuah camp namun posisi Guido sebagai ayah berusaha menjelaskan kepada anaknya bahwa mereka akan baik-baik saja. Beberapa hari tinggal di tempat penampungan mereka mulai tersadar bahwa tempat tersebut merupakan camp konsentrasi untuk kerja paksa bahkan juga bisa mengancam nyawa. Kekejaman dalam camp tersebut adalah mengumpulkan orang dengan usia tidak produktif seperti lansia dan anak-anak untuk dihabisi secara langsung. Dalam kondisi yang sangat menekan dan terdesak itulah film ini berusaha menggambarkan bagaimana cara seseorang bertahan untuk melindungi diri. Salah satu cara untuk bertahan adalah dengan berbohong.

Berbohong Maka Kau Hidup

Berbohong maka kau akan hidup adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi dalam film. Sebab karakter Guido sendiri cukup menggambarkan keadaan untuk menggunakan kebohongan sebagai tameng bagi dirinya.  Dalam realitanya para penghuni camp banyak yang berusaha bertahan hidup dengan cara menipu petugas. Seperti mereka tak segan melukai diri sendiri dan mewarnai wajah mereka dengan darah supaya terlihat lebih segar daripada pucat. Mereka juga menampilkan diri seolah-olah dalam keadaan prima ketika pemeriksaan kesehatan. Hal-hal tersebut dilakukan guna mengecoh bahwa tubuh mereka masih produktif untuk digunakan sehingga bisa bertahan hidup lebih lama dan lolos dari pembantaian di ruang gas.

Berbohong Untuk Melindungi

Dari awal film seorang ayah telah berbohong untuk keselamatan anaknya mulai dari bagimana dia menjelaskan camp tersebut sebagai sebuah area perlombaan dengan hadiah berupa tank. Terdapat satu adegan dimana Guido memberitahukan bahwa mereka dalam permainan petak umpet yang mengharuskan Joshua untuk tidak terlihat oleh petugas, tentu nasib naas akan dialami anak laki-laki tersebut jika terlihat, sebab kembali lagi bahwa usia tidak produktif akan mereka bunuh. Selain itu Guido juga pernah mengirim Joshua dan menyamar dalam perkumpulan anak-anak para petinggi untuk bisa memberikannya makanan.

Setiap rangkaian permainan yang di karang oleh Guido sebagai ayah adalah bentuk kebohongan untuk melindungi putra tunggalnya. Tindakannya tersebut merupakan bentuk usaha untuk bertahan dalam kondisi yang membahayakan diri dan keselamatan anaknya. Dalam film tak hanya Guido yang berusaha melindungi Joshua tetapi beberapa orang dalam barak juga bersimpati dan berusaha melindungi anak tersebut.

Dari sekian banyak film bertema holocoust Life Is Beautiful berhasil membingkai kisah pilu  bagaimana sosok figur ayah untuk anaknya. Dalam kondisi nyata kita mendapati sosok ayah sebenarnya adalah orang paling terasing dalam keluarga sebab bagaimana cara ia bertindak seringkali diperuntukkan sebagai tameng bagi keluarag. Dari Ketegaran Guido yang sering ditampilkan, kita bisa melihat penyebab rasa terasing dimana kondisi tersebut mengharuskan dirinya untuk terlihat baik-baik saja. Dari sini kita juga belajar bahwa tindakan dan ketegaran adalah gambaran dari figur ayah ayah dalam mengasihi.

Film ini juga berusaha menyampaikan bentuk kebohongan yang diperbolehkan yaitu bohong untuk melindungi nyawa sendiri dan orang lain. Gambaran kondisi di atas semacam hal yang akan mengancam nyawa kita merupakan kondisi dimana kita boleh untuk memakai sebuah kebohongan. Namun sebagai manusia yang mengambil keputusan akan sebuah keadaan tetap haruslah memilih dan menimbang sebijak mungkin untuk menggunakan sebuah kebohongan.

Istilah bohong untuk kebaikan sendiri biasa disebut dengan white lies. Pada dasarnya kebohongan ini dilakukan oleh seseorang untuk memberikan dampak keuntungan bagi orang yang dibohongi. Contoh dari film ini pun jelas upaya kebohongan Guido untuk menyenangkan anaknya. Namun, melakukan white lies dalam keseharian kita apakah memiliki dampak. Tentu jawabannya pasti memiliki dampak baik dan buruknya berikut ini analisanya.

Positif : Kebohongan lain atau white lies bisa memberikan ketenangan dan harapan. Pertama ketenangan, dalam kasus dimana kita sebenarnya sedang tidak baik-baik saja atau sakit namun seorang sahabat kita mengajak untuk keluar. Tapi dengan kondisi tersebut kita tidak bisa mengiyakan ajakan mereka, lalu berdalih dengan ada acara lain yang mendesak. Tidak memberitahukan fakta sebenarnya kepada sahabat merupakan sebuah tindakan dimana tidak ingin membuat orang lain khawatir dan cukup memberikan ketenangan dengan kabar yang baik-baik saja.

Kasus lain juga memberikan sebuah harapan seperti kisah salah seorang suami yang berbohong menyampaikan hasil diakbosis dokter kepada sang istri akan penyakitnya. Selama beberapa tahun sang istri mengidap penyakit kanker namun pada chek up terakhirnya dokter memberitahukan kepada suami bahwa kondisi istrinya memburuk dan hanya tinggal menunggu waktu saja. Tidak ingin membuat istrinya bersedih sang suami berbohong bahwa hasil pemeriksaan dari dokter kondisi istrinya semakin membaik. Hal tersebut memberikan sebuah harapan bagi istrinya dan benar saja semakin hari kondisi istrinya membaik, kekuatan kepercayaan juga menjadi senjata ampuh dalam menanamkan di dalam alam bawah sadar bahwa dia akan sembuh.

Negatif : Dampak buruk dari white lies menghilangkan kepercayaan. Bayangkan saja apabila orang yang kita bohongi mengetahui hal sebenarnya. Bukan hanya meresa dibohongi namun bisa saja mereka beranggapan telah dikhianati. Contoh kasus cerita suami diatas, setelah beberapa tahun hidup membaik dengan kepercayaan diri istrinya sehat secara tak sengaja ia mengetahui fakta hasil pemeriksaan terakhir bahwa dirinya sebenarnya tidak membaik. Hasil kebohongan suaminya memberikan kekecawaan dan berkurangnya rasa percaya hingga kondisinya makin lama memburuk kemabali hingga meninggal. The power of beliver pondasi kuat dalam sebuah hubungan dan bermainnya alam bawah sadar kita hingga memberikan kondisi yang baik-baik saja. Namun, ketika kepercayaan itu hilang maka orang yang dibohongi merasa tidak dipercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar