5 Emosi Manusia dalam Film Animasi Inside Out - Pesan Sebuah Karya

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 28 Januari 2023

5 Emosi Manusia dalam Film Animasi Inside Out



Studio Pixar memang tak pernah mengecewakan dalam merilis film animasi dengan cerita yang menarik dan visual yang memukau. Dibawah garapan sutradara Pete Docter film animasi yang memuat kisah cerita tentang emosi manusia telah liris pada 19 Agustus 2015. Setahun setelah rilis film animasi satu ini mendapat penghargaan dalam ajang Academy Award untuk kategori Film Animasi Terbaik. Penghargaan tersebut menjadikan film ini memang sangat layak untuk di tonton masyarakat. Latar belakang cerita terkait emosi manusia dengan bumbu psikologi bisa membuat penonton sedikit memahami setiap emosi yang dimiliki.

Animasi ini menceritakan tentang seorang gadis 11 tahun bernama Riley yang merasa sedih dikarenakan harus berpindah ke rumah baru. Namun, diluar ekspektasi Riley dia meresa tidak nyaman dengan kondisi rumah dan lingkungan barunya. Semula kebahagian mendominasi kehidupan Riley mulai dari keluarga, pertemanan dan lingkungan sekolah. Akan tetapi setelah pindah kondisi mulai memburuk dimana ia mulai jauh dari temannya, lingkungan dan sekolah baru. Salah satu karakter emosi bernama Joy (kegembiraan) mendominasi di kehidupan Riley hingga Sadness (kesedihan) mulai memberikan warna baru dalam diri gadis tersebut.

 

Sadar dengan ingatan inti Riley yang mulai bermasalah Joy mulai berselisih dengan Sadness hingga keduanya terbawa kedalam tabung yang menghantarkan mereka kedalam arsip ingatan dan meninggalkan ruang kendali emosi. Dari sinilah petualangan Joy dan Sadness untuk kembali keruang kendali di mulai demi memperbaiki keadaan Riley. Dalam proses perjalanannya ruang kendali sementara di pegang oleh emosi lain hingga beberapa permasalah kerap kali muncul mulai dari tempramen yang meningkat dan ketakutan-ketakutan yang mulai muncul di dalam diri gadis tersebut.

 

Dari cerita di atas kita bisa membayangkan dalam kondisi tertentu terdapat emosi yang memiliki peran masing-masing. Keadaan memang tidak dapat diubah namun cara melihat dan merespon kondisi tersebutlah yang mengandalkan permainan peran emosi di dalamnya. Berikut ini merupakan beberapa emosi yang terdapat di dalam film Inside Out dan sangat sesuai dengan realita kehidupan kita sebagai manusia.

1. Joy (Kebahagiaan)

Dalam situasi atau keadaan yang sesuai dengan harapan kita emosi inilah yang menjadi dominasi dan merespon keadaan tersebut. Emosi ini bisa ditandai dengan wajah sumringah, senyuman dan ketawa. Dalam kondisi orang dewasa respon yang biasa ditampilkan seperti ucapan terimakasih dan kelegaan akan impian yang dicapai. Akan tetapi, emosi lain bisa ikut muncul secara bersemaan dengan emosi bahagia contohnya di dalam film Inside Out ini ketika tokoh Riley mulai mengakui perasaan sedihnya kepada orang tuanya yang disambut baik dan hangat hingga perasaan lega, bahagia bercampur sedih menjadi satu.

Hormon yang bekerja untuk emosi ini adalah dopamin dan endorfin, meskipun keduanya terkesan sama akan tetapi memilki fungsi yang berbeda. Endorfin hormon yang membantu meredakan stress sedangkan dopamin merupakan hormon dimana bisa membangkitkan kita dalam melakukan kegiatan positif. Maka kerja dopamin akan mengontrol dan menghalangi kita dari emosi sedih dan depresi.

2. Sadness (Kesedihan)

Emosi satu ini seringkali dilabelkan sebagai emosi negatif yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Ditandai dengan menangis, murung atau kehilangan senyum semangat. Tanda lain dari emosi ini yaitu kurangnya keinginan untuk beraktifitas dan lebih berdiam diri. Emosi ini wajar hadir dalam kehidupan manusia dalam  keadaan tertentu namun, jika kehadirannya dirasa mengganggu aktifitas sehari-hari dan datang dalam waktu panjang tidak ada salahnya untuk meminta bantuan kepada profesional seperti psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisi kita.

3. Anger (Kemarahan)

Salah satu emosi yang sering ditekan untuk tidak dikeluarkan adalah emosi marah. Pada dasarnya sebagai manusia marah mrupakan emosi yang sangat wajar akan tetapi rasa marah tersebut memang harus dikendalikan dan melihat situasi sekitar. Salah satu dampak buruk dari memendam amarah adalah meningkatnya hormon cortisol salah satu hormon yang bekerja meningkatkan rasa stress. Jadi tak ada salahnya memiliki atau mengekspresikan emosi ini asalakan dalam porsi dan dalam kondisi yang tepat.

4. Fear (Ketakutan)

Emosi ini merupakan sebuah respon yang tidak menyenangkan dari suatu hal. Biasanya kerja emosi ini hadir ketika bagian memori kita yang pernah melihat suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Dalam hal ini manusia akan mengantisipasi suatu hal yang biasa mengancam dirinya dengan bentuk respon seperti perasaan ngeri, gugup, cemas dan waspada. Otak manusia memliki suatu sitem yang bernama amygdala bagian inilah yang akan memberikan informasi ke bagain otak lain untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman.

Flight of fight sistem merupakan istilah medis untuk seseorang yang berusaha merespon dengan perlawanan dan menjauhi ancaman. Jika memiliki respon tersebut secara berlebihan dengan rentang waktu yang cukup sering dan menganggu waktu sehari-hari, dalam keadaan ini tubuh manusia sudah mengalami gangguan bernama serangan panik atau kecemasan berlebihan. Oleh karena itu penting mengenali emosi ini dengan baik, dana apabila dirasa emosi ini sulit untuk dikendalikan tidak ada salahnya meminta tolong kepada profesional untuk menanganinya.

5. Disgust (Jijik)

Emosi ini hadir tak kala kita sebagai manusia melihat suatu bentuk atau bau yang kurang mengenakkan. Namun, tidak hanya terhadap sebuah benda emosi ini akan juga akan hadir ketika melihat suatu perilaku seseorang yang tidak sesuai norma semisal pelaku kejahatan seksual. Respon alamiah dari emosi ini yaitu kita berusaha menghindar dan manjauhkan diri dari hal yang dianggap jijik.

Film animasi Inside Out berhasil mengedukasi para penonton dalam memperkenalkan 5 emosi dasar manusia. Setiap emosi di dalam film ini dikemas sedemikian mungkin untuk hadir dalam kondisi dan keadaan yang sesuai dengan realita manusia. Tidak cukup dedngan itu dalam film juga menampilkan bahwa emosi bisa saja datang dalam waktu yang bersamaan semisal emosi sedih dan gembira. Di menit terakhir film juga menayangkan setiap emosi mulai hadir dan bekerjasama dengan emosi lain tidak ada yang mendominasi.

Pelajaran lain yang bisa diambil dalam film ini adalah keadaan tidak selamanya sesuai dengan keinginan kita menerima menjadi salah satu sumber kelegaan dalam diri. Di sisi lain juga kadangkala perasaan sedih adalah hal yang tidak diinginkan namun, sesekali kita sebagai manusia harus menyadari bahwa emosi tersebut merupakan hal wajar terjadi dan sebaik mungkin kita harus bisa mengendalikannya. Dari tokoh Riley kita di ajarkan tidak papa untuk bercerita dan berbagi meluapkan keadaan serta mengatakan bahwa diri tidak sedang baik-baik saja. Hal tersebut akan membantu membuat lega dan mengurangi emosi terpendam serta belajar mencoba membagi cerita dengan orang terkasih. Karena memang sudah menjadi sebuah kewajaran sebagai manusia dengan kekurangannya untuk meminta pertolongan kepada manusia lain.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar