Lebih dari satu dekade
Anime dengan judul Attack on Titan karya Hajime Isamaya menjadi salah satu manga
terpopuler. Adaptasi anime nya juga berhasil banyak digemari oleh para
penentonnya. seri
anime yang diproduksi oleh Wit Studio dan MAPPA telah memiliki 4 seaseon
ini memiliki alur cerita yang begitu menarik.
Berlatar belakang
dengan kehidupan manusia di dalam tembok besar sebagai pelindung mereka dari
dunia luar dikarenakan keberadaan Titan (raksasa) yang bisa mengancam hidup
mereka. Tokoh utama dalam cerita ini adalah Eren Yeager yang tinggal bersama saudara angkatnya,
Mikasa Ackerman dan sahabatnya Armin Arlert. Ketiganya menjadi korban
dimana daerah asalnya diserang oleh sekelompok raksasa.
Selepas tragedi yang menimpa mereka 5 tahun berlalu,
ketiganya berhasil lulus masuk ke militer demi membalas kekejaman para Titan
yang meluluh lantahkan tempat tinggal dan keluarga mereka. Dalam penugasannya
mereka ditempatkan di Distrik Trost yang bersebelahan dengan Wall Rose. Pada
mulanya mereka memilih akan bergabung ke devisi dengan tugas yang berbeda-beda.
Adapun devisi yang dimaksud adalah 1) Military Police, 2) Survey Corps, dan 3)
Garrison. Eren Yeager beserta temannya sepakat memilih untuk bergabung dengan
devisi militer survey corps atau biasa disebut dengan pasukan pengintai.
Terdapat hal menarik dari devisi ini yang tak lain adalah tugasnya yang berani mempertaruhkan
nyawa.Tugas dari pasukan ini adalah mengintai dan meneliti para Titan,
banyak dari pasukan militer ini pergi ke luar tembok untuk menghadapi Titan
secara langsung dan memberantasnya.Cerita
dibalik anime Attack on Titan dengan keberanian para pasukan pengintai ini
menjadi hal menarik jika dilihat dari sudut pandang psikologi berikut
menjelasannya.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan
proses mental manusia. Dalam psikologi sendiri seringkalai pembahasan tentang
mental issues kerap kali menjadi pembicaraan dan salah satunya adalah gangguan
kecemasan (Anxiety Disorder). Ada sebuah relasi antara cerita anime di atas
dengan isu mental tersebut.
Titan atau raksasa di dalam anime Attack on Titan bisa
merepresentasikan ketakutan penderita gangguan kecemasan yang dimana selalu
beranggapan bahaya akan terjadi kepada dirinya bahkan bayangan kehilangan nyawa
terus menghantui. Tak jaranga para penderita gangguan cemas memilih untuk
menghindar dan mengukung diri di zona aman mereka, bisa di tebak tembok besar
yang mengelilingi warga dari Titan jika disebut sebagai pelindung
lebih cocok sebagi tempat mengukung diri dari sebuah ancaman dan ketakutan yang
berada di luar dinding.
Tidak salah memiliki sebuah kecemasan dan ketakutan sebab hal
itu merupakan hal alamiah yang bisa dialami siapa saja. Namun menjadi masalah
apabila hal itu tidak bisa dikendalikan dan menggangu aktiftas sehari-hari
seperti mulai mengurung diri, ketakutan secara berlebihan dan bisa berakibat
depresi. Salah satu kendala terbesar bagi kebanyakan penderita gangguan cemas
adalah ketakutan akan kematian (thanatophobia).
Jika melihat cerita di balik anime Attack on Titan seluruh
warga memiliki ketakutan yang luar biasa akan ancaman dari luar tembok momok
kematian dan hancurnya tempat mereka. Dalam hal ini bisa kita sadari bahwa
secara keseluruhan setiap manusia memiliki rasa ketakutan akan kematian akan
tetapi di sisi lain banyak orang yang memiliki rasa pasrah akan hal tersebut.
Kita bisa melihat rasa pasrah dengan keberanian itu ada pada diri para pasukan
pengintai, bukan berarti mereka tidak takut akan kematian dalam beberapa adegan
teman Eren Yeager berkata mereka tidak ingin mempercepat kematian namun mereka
tidak ingin berdiam diri dengan ketakutan itu.Mereka pasrah dan berani keluar
dari zona aman dengan memilih untuk mengetahui latar belakang dan sebenarnya apa
yang menjadi ancaman bagi mereka.
Berdasarkan pandangan di atas dapat kita ambil benang merah dalam
kasus Anxiety Disorder untuk bisa mengendalikan kecemasan dan rasa takut
tersebut belajar mengenal apa mental ilness tersebut menjadi gerbang utama
untuk bisa mengendalikannya bukan mental ilness itu yang mengendalikan tubuh
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar